Wednesday, July 8, 2015

Pernah Kubilang

Pernah kubilang, jeda itu untuk menanam rindu.
Kini kubilang, untuk apa menanam rindu jika tak bisa tertuai?
Pernah kubilang, jarak itu tidak jauh.
Kini kubilang, bukan jaraknya tapi jiwanya.
Pernah kubilang, esok kita kan bersua.
Kini kubilang, masihkah ada hari esok?
Pernah kubilang, senyummu indah.
Kini kubilang, aku kehilangan indah itu.
Pernah kubilang, waktu akan menumbuhkan.
Kini kubilang, waktu akan menikam.
Pernah kubilang, rindu itu untuk bumbu.
Kini kubilang, rindu itu pahit menyakitkan.
Pernah kubilang, kamu ada di sana.
Kini kubilang, benarkah kamu ada di sana?

RINDU dalam hujan

Hai penikmat hujan,
Berhentilah memukulku dengan kenyataan
Kuingin bermimpi barang sejenak lagi
Mulailah mencumbuku dengan kebohongan
Dengan begitu panjanglah mimpiku.
Hai penikmat rindu,
Kamu benar,
terkaanmu tentangku selalu saja benar
Menciptakan iringan jantung yang senada rintik hujan
dalam tempo menggebu.
Akan tetap tak acuhkah kau pada rindu
yang telah kubungkuskan ini?
Paling tidak, kau menitipkan salam rindu balasan pada hujan.
Lalu menyelipkan doa termanis dalam gravitasi rintiknya.
Agar aku tahu,Bahkan lebih dari sekedar tahu,
Aku merasakannya,
Rasa hujan dalam rindu yang menyejukkan,
darimu.