Wednesday, January 25, 2017

GOBLIN BIKIN GEMES GREGETAN

Postingan sebelumnya, saya sudah membahas tentang kelebihan drama Goblin. Cek saja di sini. Kali ini, saya akan posting betapa gregetannya nonton ending Goblin. Entah ini hanya perasaan saya saja atau semua penonton juga merasakannya.

Pada episode belasan, terjadilah sebuah peristiwa yang membuat cerita menjadi prematur. Bagi saya pribadi, anti klimaks yang dihadirkan terlalu dini. Pada episode 13 akhir, pengantin Goblin (Ji Eun Tak) berhasil mencabut pedang Goblin. Maka secara dramatis Kim Shin menghilang. Dengan matinya Kim Shin, maka orang-orang yang terlibat dengan kehidupannya akan kehilangan ingatan. Kehilangan ingatan tersebut bukan berarti hilang sepenuhnya, hanya kenangan bersama Kim Shin saja. Namun, hanya ada 2 orang yang tidak kehilangan ingatannya. Pertama, Malaikat Maut yang tidak bisa dihapus karena bukan manusia. Kedua, Sunny yang telah mengumpat Dewa karena dianggap terlalu mencampuri urusannya, maka Dewa menghukumnya dengan tidak menghapus ingatannya.

Cerita melompat 10 tahun kemudian, dimana Eun Tak sudah bekerja sebagai PD Radio. Kim Shin yang sudah berada di alam ketiadaan, muncul kembali. Nah, di sini yang bagi saya cerita menjadi aneh.

Karakter Ji Eun Tak
Ji Eun Tak memiliki karakter yang labil seperti layaknya remaja pada umumnya, karena memang saat itu usianya 19 tahun. Ia adalah sosok yang ceria sekali namun juga bisa mendadak sedih. Namun, anehnya setelah 10 tahun berlalu, karakter cerianya tidak menyesuaikan usianya. Usia 29 tahun namun masih memiliki cara berbicara remaja, termasuk cara merajuknya. Kurang masuk akal sih, mengingat usia seseorang memengaruhi juga pada psikologisnya. Karena bagi saya, karakter Eun Tak itu meski labil, namun dewasa dan mandiri.

Goblin seperti kehilangan inti ceritanya
Saya lebih bisa menerima sad ending (meski nantinya galau) jika Eun Tak ditinggal mati om Goblin atau open ending (meski bikin penasaran) jika Eun Tak akhirnya hilang ingatan dan om Goblin tak pernah kembali, daripada happy ending yang terlalu dipaksakan. Tujuan hidup Goblin kan untuk menemukan pengantin agar pedangnya bisa dicabut. Setelah dicabut, Goblin pergi ke alam ketiadaan, eh ngapain pake acara balik lagi ke dunia? Emang gak capek om, hidup tanpa tujuan begitu? Setelah kembali dan benar-benar menikahi Eun Tak, eh malah Eun Tak yang mati karena takdir dia sebagai jiwa yang hilang memang begitu.

Setelah Eun Tak mati, waktu berlalu menjadi begitu cepat, yakni berpuluh-puluh tahun kemudian. Entah berapa puluh tahun kemudian, sampai ada kabar bahwa Sunnya mati. Nah, di sini terjadi keganjilan lagi.

Sunny ketika di ruang kerja Malaikat Maut
Biasanya orang yang pergi ke sini, adalah mereka yang mati dalam usia yang sebenarnya. Maksudnya, kalau mati ketika tua ya yang datang versi tuanya, kalau pun dimunculkan versi mudanya, yang tua akhirnya tetap ada. Namun, berbeda kasus dengan Sunny. Sunny hanya ditampilkan versi masih muda, yakni ketika Sunny jatuh cinta pada Malaikat Maut, tidak ada versi tua meski Sunny mati dalam usia 68 tahun.

Deok Hwa lebih tua dari Sekretaris Kim
Keluarga Yu Deok Hwa adalah pelayan yang setia melayani Goblin selama ratusan tahun. Jadi, sudah menjadi tugas turun temurun untuk melayani keperluan Goblin, termasuk menyembuyikan identitas aslinya. Setelah berpuluh-puluh tahun kemudian, wajah Deok Hwa lebih tua dari Sekretaris Kim yang notabene perbedaan usia mereka berbeda puluhan tahun. Akan lebih baik apabila diceritakan bahwa Sekretaris Kim tutup usia saja. #eh


Pertemuan Kembali Kim Shin dan Ji Eun Tak
Nah ini yang paling paling paling aneh. Setelah berpuluh-puluh tahun, Ji Eun Tak muncul kembali dengan sosok yang sama. Dia masih menjadi gadis remaja berseragam SMA yang ceria dan entah bagaimana caranya mereka bisa bertemu kembali dan langsung mengenal satu sama lain. Okelah, Korea sangat memercayai adanya reinkarnasi, tapi yaaaa enggak semaksa itu juga kali ah. -_-

Kesan saya untuk ending drama Goblin adalah “patah”. Mhihihiii meski over all, drama ini recomended deh buat ditonton.


BONUS:
gara-gara Goblin, ada aplikasi edit foto yang membuat sticker pedang Goblin, sehingga orang terlihat seolah-olah ditusuk pedang Goblin yang berapi biru.




HAL YANG MENARIK DARI GOBLIN

Beberapa waktu lalu, perasaan kdrama lovers sudah diaduk-aduk dengan tamatnya kisah om Goblin. Drama yang sudah menyita perhatian sejak awal kemunculannya pada permulaan Desember tahun lalu itu pun cukup disayangkan karena hanya berisi 16 episode. Ya, meskipun mendapat rating tinggi dan soundtrack yang bagus-bagus, drama Goblin tetap pada rencana awal: hanya 16 episode. Berbeda sekali ya, dengan sinetron Indonesia yang sangat ‘gila’ akan rating. Hahaha

Apabila dilihat dari sisi alur cerita, drama Goblin memang menarik. Meskipun tema drama Korea sudah sering mengangkat tema fantasi, namun Goblin memiliki daya tarik tersendiri karena kehadiran pemeran om Goblin dan om Malaikat Maut. Mhihihiii

Sebenarnya, saya pernah menyentil tentang Goblin di postingan yang ini. Tapi, kali ini saya akan menyentil kembali bagian yang menurut saya menjadi kelebihan Goblin.

1. Kisah Menarik
Drama Goblin adalah kisah tentang seorang prajurit kerajaan bernama Kim Shin yang dianggap berkhianat oleh raja muda bernama Wang Yeo pada era Goryeo. Kim Shin ditusuk dengan pedangnya sendiri oleh seorang bawahannya. Namun, kematiannya ternyata tidak lama. Ia bangkit kembali atas kutukan Wang Yeo dan hidup abadi. Goblin harus menemukan pengantinnya agar ia tak lagi memiliki kehidupan yang abadi. Karena baginya, memiliki kehidupan abadi itu teramat menyiksa. Namun, ketika menemukan pengantinnya, ia jatuh cinta padanya layaknya teori apel Newton.
Pertemuan antara Goblin dan pengantinnya bukanlah takdir yang manis, karena hanya ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, jika pedang itu dicabut, maka Goblin akan mati. Kedua, jika pedang itu tidak dicabut, pengantinnya yang akan mati. Jika pengantinnya mati, maka Goblin harus menunggu lagi selama ratusan tahun.

2. Efek Detail dan Halus
Drama Goblin memiliki banyak sekali efek komputer seperti perang perkakas dapur antara om Goblin dan om Melaikat Maut. Untuk ukuran drama, bagi saya efek dalam Goblin cukup bagus. Jadi, tidak ada yang aneh atau biasanya terlalu dipaksakan. Efek yang paling membuat dramatis adalah ketika pedang Goblin bisa dicabut dari tubuhnya. Pada adegan itu, staf editing mampu menimbulkan efek tragis, penuh haru, galau, dan kesedihan karena perlahan om Goblin menghilang.


3. Pemain Ciamik
Drama dengan pemain yang good looking biasanya menjadi daya tarik tersendiri. Pemeran Kim Shin, yaitu Gong Yoo bukanlah aktor baru, namanya sudah melambung sejak belasan tahun lalu. Apalagi setelah ia memerankan film Train To Busan. Meski sudah om-om, tetap saja memesona. Begitu pun dengan Lee Dong Wook, pemeran Malaikat Maut yang tak memiliki nama. Wajah polosnya membuat penonton gemes ketika ia bertemu dengan Sunny. Selain itu, meskipun ini drama kedua bagi Kim Go Eun, namun ia mampu menjalin cemistry yang baik dengan om Gong Yoo.

Nah, itulah beberapa kelebihan drama Goblin. Apakah kamu juga sependapat dengan saya? Atau punya pendapat lain? Silakan isi di kolom komentar yaaa. 😊